Komunitas Bicara Udara dan Ilkom UMJ Bahas Pentingnya Kampanye Udara Bersih Melalui Media Digital
Berita ilkom - 10 June 2023
Polusi udara di Indonesia kian hari membutuhkan perhatian serius karena kualitas udara yang semakin memburuk. Berdasarkan laporan kualitas udara IQAir pada tahun 2022, menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara. Dampak negatifnya adalah pada kesehatan masyarakat seperti asma, stroke, jantung, dan paru-paru. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengkampanyekan perlunya menjaga udara bersih melalui media digital bagi mahasiswa sebagai Generasi Z yang merupakan generasi melek digital.

Berkaitan dengan persoalan ini Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bekerja sama dengan Bicara Udara, menyelenggarakan kuliah tamu dan pemutaran film dokumenter ‘SENGAL’. Bicara Udara merupakan komunitas di bawah naungan Yayasan Udara Anak Bangsa, sebuah organisasi non-profit dengan tujuan mengajak masyarakat menyuarakan pentingnya udara bersih.
 
Acara diadakan pada hari Kamis, 8 Juni 2023 di aula Kasman Singodimejo, Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta dan disiarkan secara live melalui Youtube Komunikasi UMJ. Tema yang diusung adalah ‘Optimalisasi Komunikasi Digital dalam Kampanye Udara Bersih’ dengan menghadirkan narasumber Firdza Radiany, praktisi komunikasi dan inisator @pandemictalks dan Istisari Bulan Lageni, M.I.Kom., dosen Ilmu Komunikasi UMJ dengan moderator diskusi oleh Sofia Hasna,M.A., Dosen Ilmu Komunikasi UMJ.
 
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMJ, Dr. Oktaviana Purnamasari,M.Si menyatakan bahwa kuliah umum ini memiliki isu penting. Mahasiswa perlu memahami tentang isu lingkungan, terutama berkaitan dengan polusi udara. “Agenda Kuliah Tamu ini merupakan pembahasan penting setelah pandemi Covid-19 berakhir, yaitu isu lingkungan di mana perhatian masyarakat masih minim pada masalah-masalah polusi udara. Oleh karena itu, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMJ punya peran besar dengan berbagai konsentrasinya seperti Public Relations, Advertising dan Broadcasting untuk mengimplementasikan ilmunya melalui kampanye digital terkait udara bersih,” paparnya.

Selanjutnya, Firdza Radiany menyampaikan bahwa mengkampanyekan isu lingkungan dan kesehatan di Indonesia saat ini masih menjadi tantangan. “Ketika kita jualan atau mengkomunikasikan isu kesehatan dan lingkungan, masih ada garis putus-putus antara Pemerintah, masyarakat dan ilmuwan atau pakar. Hal ini terjadi karena maraknya berita palsu dan hoax. Sayangnya, masyakarat masih mudah mempercayai hoax. Sehingga, mengkampanyekan isu kesehatan dan lingkungan perlu perhatian khusus bagaimana mengemasnya  agar masyarakat tidak menikmati konten tentang konspirasi, hoax ataupun berita palsu,” jelasnya.

Firdza juga menyampaikan bahwa Generasi Z, khususnya mahasiswa mempunyai peran penting untuk terlibat aktif dalam membuat kampanye digital melalui konten edukasi udara bersih. “Mindset yang harus dimiliki jika mahasiswa menjadi content creator adalah yang pertama sebagai connector dan juga mampu sebagai storyteller,” tambahnya.

Istisari Bulan Lageni, M.I.Kom menambahkan bahwa terdapat poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam membuat kampanye digital agar pesan komunikasi tepat sasaran kepada target khalayak. “Ada beberapa yang perlu diperhatikan sebelum kita membuat konten, di antaranya memperhatikan social currency, membuat konten tidak hanya sekadar konten tapi memiliki makna, dapat dirasakan secara emosional oleh masyarakat, diterima publik, dapat dipraktekkan dan memiliki nilai cerita yang sesuai dengan kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Pada sesi terakhir, Bicara Udara mengajak mahasiswa Ilmu Komunikasi UMJ untuk ikut bergabung menjadi duta udara bersih melalui Biru Voices 2023 melalui pendaftaran online yang akan ditutup pada tanggal 23 Juni 2023 mendatang (SH/ILKOM).