Tangerang Selatan, 27 Mei 2025 – Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berupaya untuk terus berinovasi dalam ranah komunikasi. Melalui Forum Group Discussion (FGD) mendalam yang diadakan oleh Lilik Sumarni, M.Si., dosen Ilmu Komunikasi UMJ. FGD ini merupakan bagian krusial dari proses penyusunan dosertasinya yang berjudul “Model Profetik Digital Public Relations ” .
Bertempat di ruang rapat lantai 2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ, FGD ini menghadirkan jajaran pakar, akademisi, dan praktisi di bidang komunikasi dan kehumasan, yang berkumpul untuk menggali dan memperkaya konsep Profetik Digital PR.
FGD dibuka dengan sambutan hangat dari Dr. Muhammad Sahrul, M.Si., selaku Wakil Dekan II FISIP UMJ. Beliau menyampaikan apresiasi atas kemajuan UMJ di bidang kehumasan dan menekankan pentingnya topik ini sebagai terobosan penelitian komunikasi di UMJ. “Kami berharap, setelah ini akan lebih banyak penelitian komunikasi yang fokus pada UMJ,” ujar Dr. Sahrul.
Dalam pemaparannya, Lilik Surmani, M.Si., menyoroti beberapa poin kunci yang menjadi fokus disertasinya. Ia menekankan pentingnya etika dan martabat sebagai poin universal dalam humas , terlebih di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi menimbulkan “kekeringan” sosial dan spiritual. Ia juga mengingatkan pentingnya alat integrasi serta pendekatan komunikasi yang relevan untuk Gen Z. “Karena persaingan konten sangat ketat, maka konten yang tidak menarik akan ditinggalkan audiensnya,” tegas Lilik. Dalam pembahasan ini juga menyoroti bagaimana nilai-nilai keislaman UMJ belum secara eksplisit terintegrasi dalam strategi digital PR.
Kemudian berkembangnya diskusi dengan masukan berharga dari para ahli. Budi Rizanto Binol selaku Founder Kinanti Consultant, Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si (Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi), Dr. Tria Patrianti, MIKom (Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi), Syifa Astasia Utari, SIKom, M.Si (Kepala Kantor KSU UMJ), Sofia Hasna, SIKom, MA (Kabag Humas UMJ), Dian Fauzalia, MIKom (Kasubag Humas UMJ), Budiman, ST (Kabag Multimedia), Fachrul Rozi, S.Sos (Kasubag Multimedia), dan Siska Yuningsih, MIKom (UPPM FISIP UMJ).
Parapan partisipan menyoroti dinamika PR digital yang kini jauh lebih kompleks dengan media sosial dan jurnalisme warga, memunculkan tantangan distorsi dan kebutuhan informasi akan validitas data. Diskusi ini juga membahas bagaimana nilai-nilai profetik, yang dapat berinteraksi dalam digital PR untuk menjadi agen kebaikan yang disampaikan melalui storytelling yang relatable tanpa hiperbola.
Secara spesifik, dibahas juga tantangan yang dihadapi praktisi di UMJ, seperti sinkronisasi data antar institusi dan bagaimana pengemasan berita negatif agar tetap terlihat positif, dengan tetap menjaga kejujuran dan citra universitas. Pentingnya mengelola visual yang islami, memanfaatkan algoritma media sosial, serta menyelaraskan praktik PR juga menjadi poin yang sangat krusial.
FGD ini menegaskan bahwa “Model Profetik Digital Public Relations” memiliki harapan lebih yang tidak hanya relevan bagi UMJ, tetapi berpotensi menjadi landasan bagi lembaga Islam lainnya. Diskusi ini membuka jalan bagi pengembangan konsep dan praktik PR yang lebih maju berlandaskan nilai-nilai profetik dalam menghadapi tantangan komunikas di era digital. (AK/ILKOM)